Analisis Kerusakan Suku Cadang Mesin Printing Bestcode Dengan Metode Failure Mode Effect Analisys (FMEA) Dan Plan-Do-Check-Action (PDCA) Pada PT. Aga Prima Engineering Cabang Cikarang

Grasela, Felly (2023) Analisis Kerusakan Suku Cadang Mesin Printing Bestcode Dengan Metode Failure Mode Effect Analisys (FMEA) Dan Plan-Do-Check-Action (PDCA) Pada PT. Aga Prima Engineering Cabang Cikarang. Skripsi thesis, Universitas Buddhi Dharma.

[img] Text
COVER - BAB III.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V - LAMPIRAN.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kualitas sebuah produk menentukan menjadi hal yang penting dalam keberlangsungan sebuah perusahaan sehingga perlu dilakukannya pencegahan risiko produk cacat. PT. Aga Prima Engineering menjaga kualitas mesin printing dengan cara menerapkan manajemen risiko agar kualitas mesin tetap terjaga. Kualitas mesin dapat turun jika suku cadang pada mesin sering jadi kerusakan. Metode yang digunakan untuk menganalisis risko adalah Failure Mode Effects Analisys (FMEA) yang difokuskan untuk mengetahui nilai Risk Priority Number (RPN) sehingga dapat diketahui suku cadang mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu. Penelitian ini, diterapkan pada mesin industrial printing bernama Bestcode. Data diambil selama tahun 2022 dengan total kecacatan 93 kali. Diagram Pareto berdasarkan nilai RPN dari analsis FMEA menunjukan suku cadang yang memiliki nilai RPN tertinggi adalah suku cadang valve two way, dengan dua potensi kegagalan suku cadang mati dan bocor dengan masing-masing memiliki nilai RPN 210. Diagram fish bone digunakan untuk menganalisis penyebab kkerusakan dengan lima faktor, yaitu manusia, bahan, metode, mesin, dan lingkungan. Tindakan perbaikan dilakukan dengan metode Plan-Do-Check-Action (PDCA) berdasarkan analisis dari diagram fish bone. Dari tiga bulan penerapan tindakan perbaikan, nilai RPN 210 untuk suku cadang valve two way dengan potensi kegagalan bocor dan tidak berfungsi, turun menjadi 24 untuk potensi kegagalan bocor dan 18 untuk potensi kegagalan tidak berfungsi. Selanjutnya adalah tindakan perbaikan perlu dilakukan kepada suku cadang tertinggi selanjutnya. Langkah yang dilakukan sama seperti sebelumnya dalam siklus PDCA.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Manajemen Risiko, FMEA, RPN, PDCA, Quality Control
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu Terapan (Bisnis) > 620 Ilmu Teknik
Universitas Buddhi Dharma > Fakultas Sains & Teknologi > Teknik Industri > 620 Ilmu Teknik
Divisions: Fakultas Sains & Teknologi > Teknik Industri
Depositing User: Hariyanto Rie
Date Deposited: 13 Feb 2024 04:14
Last Modified: 13 Feb 2024 04:14
URI: https://repositori.buddhidharma.ac.id//id/eprint/1963

Actions (login required)

View Item View Item